Mengenal 3 Jenis Traffic Jualan Agar Banjir Closingan
Kamu perlu memahami 3 jenis traffic ini, dengan begitu kamu bisa mengetahui siapa target pasar kamu dan metode apa yang dapat digunakan.

Sudah tahu, belum, kalau ada 3 jenis traffic yang berpengaruh terhadap brand-mu? Traffic (lalu lintas) adalah aktivitas datang dan pergi di saluran pemasaran yang kamu miliki. Hal ini akan berbanding lurus dengan peluang penjualan terhadap brand-mu. Semakin banyak traffic maka peluang closing juga akan semakin besar.
Ketika kamu bisa memaksimalkan ketiganya dengan baik, brand-mu akan semakin banyak diketahui orang lain. Jika sudah begitu, kamu bisa memberikan penawaran dan pelayanan yang sesuai. Sehingga, banjir orderan pun bukan lagi sebuah mimpi.
Karena sebagus-bagusnya tampilan Instagram-mu, potensi penjualannya akan sedikit jika traffic yang datang sedikit. Jadi, kamu perlu memahami 3 jenis traffic ini agar bisa memaksimalkannya dengan baik. Apa sajakah itu? Simak melalui uraian berikut, ya!
3 Jenis Traffic Berjualan
Traffic yang Bisa Dikendalikan
Traffic yang bisa dikendalikan adalah jenis traffic yang memerlukan modal atau biaya. Disebut bisa dikendalikan karena kamu bisa menarget umur, lokasi, gender, dan ketertarikan dari calon pembelimu.
Uang yang kamu keluarkan akan digunakan untuk biaya periklanan dalam pemasaran brand-mu. Semakin banyak biaya yang kamu keluarkan, maka kamu akan mendapatkan traffic yang lebih banyak.
Jadi selama kamu memiliki dana untuk memasang iklan, traffic akan terus datang ke situsmu sebanyak-banyaknya.
Contoh dari traffic ini adalah: Facebook Ads, Instagram Ads, YouTube Ads, dan Google Ads.
Traffic yang Tidak Bisa Dikendalikan
Traffic ini tidak bisa dikendalikan karena termasuk traffic gratisan, sehingga kita tidak bisa mengontrol jumlah pengunjung yang datang. Artinya, pengunjung akan datang tanpa kita melakukan usaha apa pun.
Traffic ini juga biasa disebut sebagai traffic organik atau pengunjung yang datang dengan sendirinya. Namun, kelemahan dari traffic ini adalah tidak bisa diperoleh secara instan. Butuh waktu dan proses yang cukup lama untuk membangun brand-mu.
Satu-satunya hal yang bisa dikendalikan dari jenis traffic ini adalah jenis konten yang diunggah melalui media sosial selalu memberi manfaat bagi para pengikutmu. Dengan begitu, mereka akan tertarik sehingga traffic pun berdatangan.
Contoh traffic yang tidak bisa dikendalikan adalah: SEO Google, Shopee, Tokopedia, Lazada, dan followers Instagram.
Traffic yang Kamu Miliki
Terakhir adalah traffic yang kamu miliki. Traffic jenis ini bebas dari algoritma, sehingga bisa bebas kamu kendalikan. Jenis ini juga disebut sebagai database.
Contoh traffic yang kamu miliki adalah: Email dan nomor WhatsApp.
Dengan database Email dan nomor WhatsApp ini, kamu bisa memberikan promo, produk baru, dan bentuk promosi lainnya secara gratis. Hal ini karena kamu sudah memiliki data dari calon pembeli sebelumnya.
Dari ketiga pembahasan ini, kamu bisa memaksimalkannya dengan menambah biaya iklan, melakukan retargeting, menggunakan push notification, memperbanyak kata kunci untuk SEO, hingga menggunakan e-Mail marketing (KIRIM EMAIL, GetResponse, Mailchimp, dll).
Sumber gambar: Gambar Cara Jualan untuk Pemula | pxhere.com