Macam-Macam Fake Blood Tergantung Kegunaannya!
Pernah menonton film atau drama series dengan alur cerita yang berdarah-darah hingga kita merasa takut dan merasa adegan berdarah itu amat nyata?

Di dunia perfilman, teater, hingga konten kreatif lainnya, fake blood alias darah palsu menjadi elemen penting untuk menciptakan efek visual yang dramatis dan realistis. Penggunaannya mencakup berbagai adegan seperti luka, kecelakaan, atau film horor yang penuh darah.
Meski dari tampilannya tampak begitu meyakinkan, banyak yang bertanya-tanya mengapa beberapa jenis fake blood terasa lengket di kulit dan sulit dibersihkan. Dengan artikel ini, kita akan membahas tentang fake blood.
Bahan Dasar Fake Blood
Fake blood biasanya terbuat dari campuran bahan yang aman digunakan pada kulit, pakaian, dan properti film. Bahan-bahan yang sering digunakan, antara lain:
- Sirup Jagung: Memberikan tekstur kental dan cenderung lengket.
- Pewarna Makanan: Memberikan warna merah yang mencolok.
- Cokelat Bubuk atau Kakao: Menambah warna gelap untuk efek darah tua atau beku.
- Air: Digunakan untuk mengatur tingkat kekentalan.
- Gliserin: Memberikan kilau agar darah terlihat segar lebih lama.
Campuran bahan-bahan tersebut dirancang untuk meniru tampilan darah asli, baik dalam hal warna, kekentalan, ataupun perilaku saat diaplikasikan pada tubuh atau objek lain.
Mengapa Fake Blood Terasa Lengket?
Tekstur lengket pada fake blood bukan tanpa alasan. Beberapa alasan yang menyebabkan darah palsu terasa lengket, antara lain:
1. Kandungan Sirup Jagung
Sirup jagung ialah bahan utama dalam banyak resep darah palsu DIY karena konsistensinya yang kental dan kemampuannya menciptakan tampilan mirip darah asli. Namun, sirup jagung mempunyai kadar gula tinggi yang menjadikannya terasa lengket di kulit dan sulit dibersihkan setelah digunakan.
2. Pengaturan Kekentalan
Kekentalan adalah elemen penting dalam membuat fake blood. Untuk menciptakan efek yang dramatis dan realistis, campuran sering dibuat cukup tebal agar darah tidak cepat mengering atau meresap ke dalam pakaian. Campuran kental seperti ini cenderung lebih lengket.
3. Efek Visual yang Realistis
Pada beberapa adegan, fake blood harus terlihat segar dan tidak mengering dengan cepat. Bahan-bahan seperti gliserin atau minyak ditambahkan untuk mempertahankan kelembapan dan kilau darah palsu, tetapi juga meningkatkan tekstur lengket.
4. Bahan Tambahan Lain
Beberapa produsen komersial juga menambahkan bahan-bahan khusus agar darah palsu bisa digunakan dalam berbagai kondisi syuting, seperti di bawah lampu panas atau dalam adegan outdoor yang panjang. Sayangnya, ini juga dapat membuat darah lebih sulit dibersihkan.
Alternatif yang Tidak Lengket
Untuk produksi yang membutuhkan efek darah tetapi ingin menghindari tekstur lengket, ada beberapa alternatif yang bisa dipertimbangkan, yakni:
- Produk Komersial: Beberapa merek khusus menawarkan darah palsu yang dirancang agar tidak lengket, meski harganya juga lebih mahal.
- Resep DIY Non-Lengket: Campuran berbahan dasar sabun cair, pewarna makanan, dan air menghasilkan darah palsu yang lebih mudah dibersihkan.
- Darah Palsu Berbasis Silikon: Digunakan dalam efek prostetik profesional, jenis ini tidak lengket tetapi lebih mahal dan membutuhkan keterampilan khusus untuk aplikasi.
Tips Menggunakan Fake Blood dengan Aman
Untuk memaksimalkan penggunaan darah palsu dalam syuting, berikut beberapa tips penting:
- Tes Kulit: Sebelum penggunaan, uji darah palsu pada kulit untuk memastikan tidak ada reaksi alergi.
- Pilih Pakaian yang Tepat: Gunakan pakaian lama atau yang khusus untuk syuting jika darah palsu berpotensi meninggalkan noda permanen.
- Siapkan Pembersih: Sediakan tisu basah, sabun cair, dan air hangat untuk membersihkan darah palsu dari kulit dan permukaan lain setelah selesai digunakan.
- Perhatikan Lingkungan: Gunakan penutup lantai atau properti lain untuk melindungi area syuting dari noda.
Dengan demikian, fake blood adalah elemen penting dalam menciptakan efek visual yang memukau dalam dunia film dan teater. Tekstur lengket bisa disebabkan oleh bahan-bahan seperti sirup jagung dan gliserin, yang dirancang untuk meniru darah asli dan menjaga efek visual tetap kuat sepanjang pengambilan gambar.
Meski lumayan merepotkan, tekstur lengket ini sering kali menjadi harga yang harus dibayar untuk mendapatkan tampilan darah yang autentik. Memilih jenis darah palsu yang sesuai dengan kebutuhan produksi tentu akan membantu menciptakan efek yang sempurna tanpa terlalu banyak kerepotan.