B2C Adalah Business to Customer, Mari Ketahui Lebih Dekat Industri Ini
B2C adalah model bisnis di mana suatu perusahaan membuat atau menjual produk yang bisa dikonsumsi langsung oleh konsumen akhir.

B2C adalah kependekan dari kalimat Business to Customer atau Business to Consumer. Pengertian dari B2C itu sendiri adalah model bisnis di mana suatu perusahaan membuat atau menjual produk yang bisa dikonsumsi langsung oleh konsumen akhir. Jika Anda sering berbelanja ke warung, toko atau supermarket maka contoh produk B2C pasti sering Anda temui di sana.
Mengetahui Lebih Dekat B2C, Perbedaannya dengan B2B
Model B2C adalah bisnis yang menargetkan pasar massal, menyelesaikan permasalahan banyak orang, dan fokus untuk memenuhi kebutuhan serta keinginan konsumen. Sementara itu, B2B atau Business to Business menargetkan kerja sama dalam skala besar antar perusahaan dan fokus pada kebutuhan suatu organisasi tertentu.
Beberapa perbedaan yang terlihat antara B2C dan B2B adalah jenis produk atau jasa yang ditawarkan, target pasar, dan juga skala transaksi. Pada B2C produk atau jasa yang ditawarkan sangat beragam dan cenderung umum, sedangkan pada B2B produknya terbatas dan bisa sangat khusus atau spesial. Transaksi pada B2C relatif kecil, sedangkan B2B relatif besar.
Contoh Perusahaan yang Bergerak di Industri B2C
Dahulu perusahaan yang bergerak di industri B2C tampaknya hanya ada perusahaan atau produsen FMCG (Fast Moving Consumer Goods) saja. Tapi di era teknologi saat ini, industri B2C sangat berkembang mengikuti kebutuhan para konsumen. Perusahaan FMCG tentu saja tetap berperan penting dalam B2C untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Contoh-contoh perusahaan yang bergerak dalam B2C adalah perusahaan FMCG seperti Unilever, Wings, Kao, Mayora, dan lain-lain. Perusahaan teknologi yang termasuk ke dalam B2C contohnya adalah Shopee, Gojek, Bukalapak, Grab, dan masih banyak yang lainnya. Restoran besar hingga bisnis kuliner UMKM pun termasuk ke dalam B2C.
Cara Penjualan Produk atau Jasa B2C
B2C adalah bisnis yang tergantung pada kelancaran aliran produk hingga konsumen. Bisa dikatakan juga sebagai bisnis yang mengandalkan hasil penjualan produk atau jasanya. Oleh karena itu, B2C memiliki beberapa metode cara penjualan atau aliran produk, antara lain:
1. Melalui Agen atau Distributor
Perusahaan besar yang memproduksi barang-barang kebutuhan massal tentu saja menggunakan cara ini. Sistem agen atau distributor akan sangat membantu dan mempercepat aliran produk hingga sampai ke konsumen akhir. Biasanya cara ini digunakan apabila produknya masif, dibutuhkan dan juga jumlah produknya sangat banyak.
2. Direct Selling atau Penjualan Langsung
Cara lain yang digunakan industri B2C adalah direct selling atau penjualan langsung. Cara ini biasa digunakan oleh perusahaan atau pelaku industri B2C untuk menekan biaya distribusi dan memberikan harga terbaik pada konsumen. Cara ini bisa dilakukan dengan perusahaan turun tangan langsung menjual barangnya ke konsumen atau memanfaatkan layanan marketplace (e-commerce).
3. Komunitas
B2C juga bisa mengalirkan produk atau menjualnya melalui komunitas-komunitas dengan kebutuhan yang sesuai. Komunitas tersebut bisa merupakan komunitas yang sudah ada, bisa juga komunitas yang sengaja dibentuk oleh produsen atau perusahaan B2C. Saat ini, media sosial membuat sistem penjualan melalui komunitas menjadi jauh lebih mudah.
Kesimpulan yang dapat diambil yaitu B2C adalah Business to Consumer yang sangat dekat dan penting bagi kehidupan sehari-hari. Bisnis ini memastikan kebutuhan banyak orang terpenuhi. Bukan hanya kebutuhan, bahkan melalui bisnis ini pun banyak keinginan konsumen yang bisa diwujudkan.